Mudik Lebaran 2016 dengan Bus Patas Malang Banyuwangi

Catatan Ikrom July 25, 2016
Bismillah, Alhamdulillah setelah libur hari raya, Catatan Ikrom kembali hadirkan tulisan terbaru. Sebelumnya saya ucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1437 H, Mohon Maaf Lahir Batin. Taqobbalallohu Minna Wa Minkum, Taqobbal Yaa Kariim. Semoga Allah menerima amal ibadahku dan ibadah Anda sekalian, aamiin.

Pengalaman mudik lebaran 2016 dengan Bus Patas Malang Banyuwangi ini sebagian dari oleh-oleh yang bisa saya bagikan. Berkaca dari catatan di portal bismania yang menyajikan pengalaman perjalanan dari Malang ke Banyuwangi, ingin juga rasanya berkontribusi serupa lewat blog ini.

Catatan Ikrom Mudik Lebaran 2016 dengan Bus Patas Malang Banyuwangi

Lebaran 2016 kali ini, saya mudik setelah hari raya Idul Fitri, H+3 tepatnya. Sesudah sholat Jum'at, saya beserta keluarga mudik ke Banyuwangi dari kota Batu (kota Malang) dengan Bus Patas. Saya memilih menggunakan bus Patas karena selain kenyamanannya, saya juga kehabisan tiket kereta api Tawang Alun dari Malang ke Banyuwangi pada hari Jum'at tersebut. Kalau harus naik travel, rasanya tak bisa menunggu hingga malam untuk berangkat, karena ingin segera berjumpa keluarga di Banyuwangi.

Dari kota Batu saya segera menuju terminal Arjosari kota Malang dengan berkendaraan motor melalui jalur alternatif Batu Temas, Pendem, Karanglo.

Bus Patas Malang Banyuwangi

Setibanya di terminal Arjosari kota Malang sekitar jam setengah 3 (14.30 WIB), terminal terbesar di kota Malang, saya segera menitipkan kendaraan kemudian masuk terminal. Di terminal Arjosari, bus Patas menuju Malang, Jember, Probolinggo, Pasuruan letak jalur/parkir busnya berada di dekat pintu masuk tiket peron penumpang. Posisi bus Patas Malang ke Probolinggo, Jember, dan Banyuwangi ini bersebelahan dengan jalur/parkir bus Patas Malang ke Surabaya.

Alhamdulillah sudah ada Bus Patas Ladju yang sedang parkir di sana. Segera saya naik dan mencari tempat duduk deretan depan. Alhamdulillah akhirnya bisa menaiki bus Patas Ladju dari Malang untuk mudik ke Banyuwangi. Bus Patas Ladju ini warna liverynya kuning dan masih baru rupanya. Bisa dilihat dari kondisi eksterior dan interiornya yang bersih, juga AC yang masih berfungsi dengan baik.

Catatan Ikrom Interior Bus Patas Ladju Malang
Interior Bus Patas Ladju dari Malang

Enaknya naik bus Patas ini adalah tempat duduknya yang nyaman, seat 2-2. Tidak seperti bus biasa (bumel) dan bus AC tarif biasa (ATB) yang seatnya 2-3. Selain itu bus Patas tidak berhenti di setiap pinggir jalan untuk mengambil penumpang alias langsung ke terminal kota besar berikutnya tanpa berhenti-berhenti.

Alhamdulillah tak lama kemudian bus berangkat dan langsung disuguhi pemandangan AREXIT (Arjosari Exit). Istilah Arexit atau Arjosari Exit ini saya buat sendiri sebagai ungkapan kemacetan panjang di sekitar terminal Arjosari, tepatnya di traffic light jembatan layang Arjosari hingga pertigaan Karanglo. Lumayan lama juga, namun masih sangat parah Brexit (Brebes Exit).

Sambil menikmati macetnya jalan, kondektur bu Patas Ladju datang menarik karcis. Ternyata, bus patas Ladju dari Malang ini hanya berhenti sampai Probolinggo. Jika ingin ke Banyuwangi atau Jember harus oper bus Patas lainnya di Probolinggo. Sudah kuduga hal ini akan terjadi. Sebab dari pengalaman saya mudik dari Malang ke Banyuwangi sebelum-sebelumnya juga demikian.

Tarif bus Patas Ladju Malang ke Probolinggo edisi lebaran sebesar Rp. 35.000 per orang. Memang tarifnya lebih mahal dari hari biasa karena ini edisi Lebaran, momen mudik.

Catatan Ikrom Tarif Bus Patas Ladju Malang-Probolinggo Edisi Hari Raya
Tarif Bus Patas Ladju Malang-Probolinggo Edisi Hari Raya

Usut punya usut, umumnya bus Patas dari Malang yang menuju ke timur seperti Probolinggo, jember, dan Banyuwangi hanya berhenti sampai di Probolinggo saja. Rute bus patas Malang ini sebenarnya dari rute patas Jember ke Malang. Lengkapnya yaitu Jember-Probolinggo-Malang, lalu Malang-Probolinggo, lalu Probolinggo-Surabaya, lalu Surabaya-Probolinggo-Jember, begitu seterusnya. Atau mungkin menggunakan jalur trayek Bondowoso pula, sehingga tidak ke Surabaya melainkan rute ke Bondowoso. Ini bisa dilihat dari daftar nama kota yang tertera di tiket Bus Patas Ladju.

Catatan Ikrom Tiket Bus Patas Ladju Malang Probolinggo Jember Banyuwangi
Tiket Bus Patas Ladju Malang Probolinggo (Jember Banyuwangi)

Semoga saja suatu saat bus Patas Ladju menyediakan armada khusus trayek Malang-Banyuwangi juga sebaliknya Banyuwangi-Malang melalui jalur selatan lewat Jember. Bukan tidak mungkin karena dari tiket bus Patas Ladju Malang ini tertera daftar kota sampai Banyuwangi. Insya Allah akan ada banyak peminatnya terutama kalangan mahasiswa dari Banyuwangi yang kuliah di Malang.

Di Probolinggo kita bisa melanjutkan perjalanan dengan bus Patas dari Surabaya yang sudah menanti di sana. Bus Patas dari Surabaya ini rata-rata jurusan Jember. Ada yang langsung ke Banyuwangi namun sedikit.

Estafet Bus Patas Malang Banyuwangi Tahap 2, Probolinggo ke Banyuwangi.

Bus Patas berikutnya dari Probolinggo tentunya berasal dari bus Patas Surabaya ke Jember. Jika beruntung atau kita dapat mengamati jadwal bus Patas dengan baik, maka kita akan mendapatkan bus Patas dari Surabaya yang langsung ke Banyuwangi melalui Jember tanpa oper/estafet. Ada beberapa bus Patas dari Surabaya yang langsung ke Banyuwangi yaitu bus Patas Ladju dan bus Patas Sandy Putra. Terbaru, kini ada bus Patas Sabar Indah jurusan Surabaya langsung ke Banyuwangi.

Ketika sampai di Probolinggo, ternyata saya mendapati bus Patas dari Surabaya yang menuju arah timur bukanlah bus Patas yang langsung ke Banyuwangi. Bus Patas yang sudah ada menunggu adalah Bus Patas Tjipto (baca Cipto) jurusan Jember. Langsung saja saya naik. Tak terpikir untuk menunggu bus Patas Ladju atau Sandy Putra dari Surabaya yang langsung ke Banyuwangi, karena saya tak mengetahui pasti jadwal kedatangan bus tersebut di terminal Bayuangga Probolinggo. Tak lama kemudian bus Patas Tjipto tersebut berangkat dan langsung Sang Kondektur menarik karcis kepada kami.

Tarif bus Patas Tjipto jurusan Probolinggo Jember ini sebesar Rp. 40.000 per orang. Sekali lagi ini tarif lebaran 2016 tapi memang lebih mahal dari tarif bus Patas Ladju Malang Probolinggo, selisih Rp. 5000.

Berbeda sekali rasanya naik bus Patas Tjipto ini, tak senyaman bus Patas Ladju sebelumnya. Ya pasti. Saya amati kondisi interiornya yang sepertinya merupakan bus rekondisi (bus lama yang banyak perbaikan di sana sini). Dengan seat 2-2 dilengkapi AC yang dingin, serta tidak berhenti di setiap pinggir jalan kecuali utnuk menurunkan penumpang, sudah cukup menjadikan bus ini disebut Patas. Namun tak dipungkiri kenyamanan mesin bus ketika berjalan masih tak sebagus bus yang sebelumnya saya naiki.

Pemandangan serupa Brexit atau Arexit juga saya dapati di sekitaran Probolinggo yang saya tak sempat menghafal namanya. Macet sebentar namun tak lama. Wal hasil tiba di terminal Tawang Alun kota Jember sekitar jam 7 petang dari Probolinggo sekitar jam 5 sore, tidak terlambat.

Perjalanan dari Jember menuju Banyuwangi

Setibanya di Jember, saya langsung menuju loket peron untuk masuk antrian bus terminal Tawang Alun Jember. Tak ada satu pun bus yang menuju Banyuwangi tersedia di sana. Tawaran berdatangan malah berasal dari bus jurusan Jember Denpasar. Memang saya belum pernah menaikinya. Ada bus Margahayu livery kuning. Sepertinya bus Patas pula dengan trayek Jember-Banyuwangi-Denpasar. Ketika saya coba tanyakan apakah bisa berhenti atau turun di Banyuwangi, ternyata orang yang menawarkan tersebut berlalu. Saya pikir mungkin hanya khusus langsung Denpasar atau bagi-bagi jatah penumpang dengan bus bumel Banyuwangi.

Tak lama kemudian masuk ke jalur jurusan Banyuwangi sebuah bus bumel yang saya sendiri tak sempat melihat namanya, hanya warna silver dengan tulisan Patrick besar di kaca depannya. Segera saja saya menaikinya dan duduk di baris kedua sebelah kanan. Seatnya 2-3 karena memang bus bumel, bus ekonomi biasa tanpa AC.

Tak lama kemudian bus ini telah dipenuhi penumpang dan segera berjalan meninggalkan terminal. Bersama itu pula sang kondektur pun beraksi menarik karcis kepada penumpang termasuk saya.

Tarif bus bumel dari Jember ke Banyuwangi kota ini adalah Rp. 35.000 per orang. Meskipun jarak antara Jember dan Banyuwangi tidak begitu jauh, namun medan yang sangat sulit dan banyaknya kecamatan yang dilalui menjadikan tarif trayek ini menjadi besar dibandingkan trayek Jember Probolinggo.

Bus patrick ini saya menyebutnya ternyata berhenti di luar terminal dekat pintu masuk terminal Tawang Alun Jember. Sebuah keumuman yang menjadi keharusan setiap bus bumel yang menuju Banyuwangi untuk berhenti di sana. Saya pikir hanya berhenti sebentar sebab bus sudah terisi penuh penumpang. Ternyata masih dijejali kembali dengan penumpang berdiri, itupun penuh tak lama selang berhenti. Namun yang kami alami ternyata hingga hampir jam 9 malam waktu itu bus masih belum berangkat. para penumpang pun merasa kesal lantas mencari sopir beserta sang kondektur untuk mengajak segera berangkat.

Setelah dicari oleh penumpang yang kesal beramai-ramai ternyata sang sopir dan kondektur sedang tidur di salah satu warung bahkan ada yang minum kopi. Mungkin agar tetap fit dan fresh dalam berkendara nantinya serta tidak membahayakan perjalanan membawa puluhan hingga ratusan penumpang bus Patrick ini.

Saya pun mulai merasakan gerah karena penumpang yang berdesakkan disertai bau asap rokok yang tak kuat saya menahannya. Saya lihat kaca depan menyaksikan pemandangan jalan raya yang sangat ramai, ternyata wushhh... melintas dari arah belakang bus Patas Sandy Putra dari arah Jember menuju Banyuwangi menyalip bus kami yang sedang berhenti.

Menyesal sekali kenapa tadi tidak terpikir untuk keluar dari terminal untuk menanti bus Patas Sandy Putra dari arah Surabaya yang langsung menuju Banyuwangi tanpa oper ataupun estafet. Ya, perlu diketahui bahwa bus Patas dari arah Surabaya menuju Banyuwangi langsung, banyak yang tidak masuk terminal Jember. Meskipun tetap ada sedikit bus Patas menuju Banyuwangi lainnya seperti patas Ladju yang masuk terminal Jember terlebih dahulu biasanya.

Umumnya bus Patas menuju Banyuwangi termasuk Bus ATB atau patas Jogja (Yogya) tidak masuk terminal Jember. Mereka hanya menurunkan penumpang di luar terminal Tawang Alun Jember kemudian langsung meneruskan perjalanan ke Banyuwangi langsung tanpa masuk terminal. Sehingga jika kita ingin menaikinya harus menunggu bus tersebut di luar terminal sebagaimana bus Patas Sandy Putra yang telah melintas dan berlalu tadi. Memang tarif bus Patas Jember Banyuwangi lebih mahal mungkin sekitar Rp. 50.000 sampai 70.000 mungkin untuk edisi lebaran, tapi kenyamanan dan cepatnya perjalanan itu yang saya sukai. Tapi tak apalah, terlebih karcis bus bumel Patrick ini sudah kami bayar.

Bus Patrick ini pun berjalan menuju Banyuwangi namun tetaplah lambat tak secepat patas. Hingga masuk gunung kumitir (gumitir) pun sangat lamban, sekitar jam 10 malam kami memasukinya. Padahal jarak antara Jember dan Gunung Kumitir (Gumitir) tak begitu jauh dan lalu lintas lengang hanya macet di kota setelah terminal. Ketika semua penumpang beristirahat, saya rasakan bus Patrick semakin terengah dan suara mesinnya bekerja sangat keras. Terlihat di kaca depan bus asap yang mengepul seperti kebakaran namun dibiarkan saja oleh sang sopir dan kondekturnya. Ya lumayan lama sehingga asap itu menghilang. Super sekali Patrick untung kau masih bisa mendaki gunung,

Singkat cerita sampailah kami di kecamatan Rogojampi Banyuwangi jam setengah satu malam (Sabtu dini hari). Bus patrick ini menepi dan parkir rapi di dekat kawasan pasar Rogojampi, ada apakah gerangan. Ternyata sopir dan segenap krunya turun untuk makan malam dan meninggalkan penumpang bus Patrick ini sendirian, kasihan oh penumpang. Lama tak kunjung selesai akhirnya sayapun ikut turun untuk membeli nasi bungkus karena sejak tadi sore belum ada nasi yang masuk dalam perut saya dan keluarga.

Dapatlah saya warung nasi pecel di pasar Rogojampi pinggir jalan tersebut. Pas juga ada sopir dan beberapa kernet/kondekturnya sedang mengantri, ingat, mengantri, bukan sedang makan malam di warung tersebut. Hemmm geleng-geleng kepala lagi saya, sembari melempar senyum kepada sang kernet. Betapa tidak, tadi di jember hampir sejam lebih penumpang ditelantarkan, kini di Rogojampi pun demikian. Ya sopir juga manusia, bukan mesin, sehingga punya rasa lapar, termasuk saya penumpang yang juga lapar diantara puluhan penumpang lainnya.

Ketika kembali ke bus, saya lihat bus yang livery-nya hampir dominan silver ini ternyata bernama bus Restu Agung (Bumel). Sangat aneh, di karcis tidak tertulis nama busnya.

Sampai di Banyuwangi, saya turun di pom bensin Jalan Brawijaya dekat taman Tirtawangi yang ada patung kereta kencananya. Saya tidak berhenti atau turun di terminal Brawijaya (terminal karang ente istilah keren dan populernya) karena saya paham bahwa tengah malam begini tidak mungkin ada angkot/lin.

Segera setelah turun dari bus, saya ajak istri untuk naik becak karena sejak di Malang ia ingin sekali naik becak di Banyuwangi. Jarak rumah saya dari pom bensin Brawijaya tidak begitu jauh, terlebih bisa dilewati melalui jalan kepiting yang terkenal dengan istilah jalan baru, lebih kurang 10-15 menit sampai rumah dari pom bensin Brawijaya.

Berbagi Pengalaman

Itulah pengalaman mudik lebaran saya dari Batu, Malang ke Banyuwangi dengan Bus Patas. meski tidak semuanya dengan Patas langsung, tapi dengan estafet, bahkan ada bus bumelnya pula. Sebelumnya saya pernah mudik dengan Bus Patas Malang ke Banyuwangi secara estafet namun semuanya menggunakan bus patas termasuk Patas Jember Banyuwangi yaitu dengan bus Patas Sandy Putra.

Yang perlu diperhatikan bahwa rata-rata Bus Patas Malang ke Banyuwangi tidak ada yang langsung. Semoga suatu saat ada bus Patas yang langsung dari Malang ke Banyuwangi. Umumnya estafet Patas dari Malang-Probolinggo, Probolinggo-Jember, Jember-Banyuwangi. Bus Patas dari Malang ke Jember pun jarang ada meskipun Bus patas Jember ke Malang selalu ada. Ya karena info trayek Patas Jember Malang tidak sama dengan Malang Jember.

Rute bus Patas Jember Malang yang saya dapatkan yaitu Jember-Probolinggo-Malang, lalu Malang-Probolinggo, lalu Probolinggo-Surabaya, lalu kembali Surabaya-Probolinggo-Jember.

Sedangkan bus Patas dari Probolinggo menuju arah timur (Jember atau Banyuwangi) hampir semua berasal dari arah Surabaya.

Untuk bus Patas jurusan arah timur (Jember atau Banyuwangi) ada dua kubu saya menyebutnya. Pertama kubu Patas Jember yaitu Patas trayek Surabaya-Probolinggo-Jember (begitupun sebaliknya). Kedua kubu Patas Banyuwngi yaitu trayek Surabaya-Probolinggo-Jember-Banyuwangi (begitupun sebaliknya).

Anda bisa memilih 2 alternatif kubu patas tersebut untuk menuju Banyuwangi dengan konsekuensi masing-masing. Jika menggunakan bus Patas Jember maka harus estafet mencari bus lagi di Jember yang menuju Banyuwangi. Sedangkan bus Patas Banyuwangi, maka usahakan Anda mengetahui dengan pasti atau yakin jadwal keberangkatan dan kedatangan bus Patas tersebut. Sehingga ketika di Probolinggo Anda mendapati bus Patas berikutnya adalah bus Patas Banyuwangi sehingga bisa langsung ke Banyuwangi dengan Patas tanpa oper/estafet di Jember.

Untuk kubu Patas Jember sangat beragam jenisnya. Sedangkan kubu Patas Banyuwangi hanya ada 3 bus Patas setahu saya, yakni Bus Patas Ladju, Bus Patas Sandy Putra, dan terkini ada Bus Patas Sabar Indah.

Bus Patas Ladju, Patas Sandy Putra, dan Patas Sabar Indah tidak semua merupakan Bus Patas Banyuwangi. Ada beberapa armada bus tersebut yang memiliki trayek hanya sampai dengan Jember. Maka kita harus jeli bertanya pada sopir atau kondektur bus tersebut apakah langsung Banyuwangi atau sampai Jember saja.

Terkadang sopir atau kernet/kondektur bus yang bersangkutan tidak berkata terus terang bahkan cenderung bohong, baru di atas bus saat menarik karcis berkata yang sebenarnya sehingga penumpang kecewa telah dibohongi. Tapi begitulah trik mereka untuk menarik penumpang. Sayapun pernah mengalaminya.

Diantara 3 nama bus Patas Banyuwangi itu pun kadang tidak semua rutin istiqomah terus melaju sampai Banyuwangi. Mungkin bila penumpang ke Banyuwangi tidak ada maka bus Patas tersebut hanya berhenti sampai Jember.

Dan diantara 3 nama bus Patas Banyuwangi yang paling istiqomah rutin langsung ke Banyuwangi, menurut penuturan staf kementerian perhubungan yang berada di terminal Brawijaya (Terminal Karang Ente Banyuwangi) adalah Bus Patas Ladju, kemudian Bus Patas Sandy Putra. Sedangkan Bus Patas Sabar Indah ini masih baru trayek Banyuwanginya sehingga saya masih belum sempat menggali informasinya.

Saya sendiri merasakan ketidakrutinan atau ketidakistiqomahan bus Patas Sandy Putra ketika menuju Banyuwangi di musim lebaran ini. Tepatnya ketika arus balik saat saya hendak balik ke Malang. Saya tak menjumpai satu pun bus Patas Sandy Putra di terminal karang ente Banyuwangi pada pemberangkatan kedua, ketiga, dan seterusnya. Hanya pada pemberangkatan pertama jam 9 pagi bus Sandy Putra insya Allah selalu ada, selainnya tidak istiqomah. Berarti dapat disimpulkan tidak semua bus Patas Sandy Putra yang menuju Banyuwangi itu selalu menuju ke Banyuwangi. Hal itu bisa dilihat di terminal Karang Ente pagi hari. Jika bus Patas Sandy Putra ada, berarti pada malam hari sebelumnya bus Patas Sandy Putra itu memang istiqomah masuk Banyuwangi dari Surabaya. Saya memang agak kritis dengan Bus Patas Sandy Putra karena memang favorit saya untuk kembali ke Malang.

Sedangkan untuk bus Patas Ladju memang terkenal rutin masuk Banyuwangi. Berdasarkan info di forum internet, penuturan rekan saya, penuturan staf kemenhub di terminal, serta penuturan sopir salah satu Bus Patas Ladju itu sendiri memang Bus patas Ladju ini disiplin dan rutin masuk Banyuwangi sesuai trayeknya. Bahkan jika tidak ada kendala macet yang parah, jadwal kedatangan dan keberangkatan bus Patas Ladju ini insya Allah pas. Saya pun mengalaminya saat mudik lebaran tahun 2015 lalu menggunakan bus Patas Ladju dari Jember ke Banyuwangi.

Saya sempat menikmati perjalanan mudik lebaran 2015 dengan Bus Patas Ladju dari Jember ke Banyuwangi. Tahun 2015 itu saya mudik melalui Surabaya terlebih dahulu dari Malang guna mengejar jadwal bus Patas Ladju Surabaya Banyuwangi, namun tertinggal satu keberangkatan. Alhamdulillah di Jember saya bersua dengan Bus Patas Ladju yang langsung ke Banyuwangi. Bus Patas Ladju ini dikomandoi oleh Pak Sugeng sebagai sopirnya. Saya sebelumnya telah sedikit mengetahui namanya dari forum di internet. Saat mendekati Banyuwangi dan penumpang semakin sedikit dan sepi, saya mencoba berbincang dengan Pak Sugeng, orangnya ramah. Saya pun sedikit berbincang hangat dengannya. Pak Sugeng akhirnya memberikan ciri-ciri yang pasti tentang Bus Patas Ladju dari Surabaya yang langsung ke Banyuwangi.

Catatan Ikrom Bus Patas Ladju Surabaya Banyuwangi N 7472 UW
Bus Patas Ladju Surabaya Banyuwangi N 7472 UW

Tutur Pak Sugeng, pengemudi Bus Patas Ladju Surabaya-Banyuwangi (maupun sebaliknya Banyuwangi-Surabaya), Bus Patas Ladju yang benar-benar langsung sampai ke Banyuwangi bisa dilihat dari plat nomor bus Ladju tersebut.

Kata Pak Sugeng, Bus Patas Ladju yang langsung ke Banyuwangi (dari Surabaya dan sebaliknya) plat nomornya antara lain 7472, 7470, dan (masih ada 2 plat nomor Patas Ladju yang saya lupa).

Jika dari Probolinggo menggunakan Patas Jember dan estafet/oper di Jember maka ada dua pilihan berikutnya, menggunakan Bus Patas atau Bus Bumel ke Banyuwangi. Kalau bus Bumel ya seperti yang saya alami saat mudik lebaran 2016 ini. Sedangkan Bus Patas Banyuwangi, maka harus paham jadwal keberangkatan dari Surabaya dan kedatangannya di terminal Jember untuk kemudian kita bisa menantinya. Untuk Patas umumnya kita menanti di luar terminal, namun bus Patas Ladju kadang masih masuk terminal Tawang Alun terlebih dahulu.

Memang tidak sepraktis menikmati perjalan dengan kereta api Malang Banyuwangi atau travel Malang Banyuwangi. Setidaknya ini bisa menjadi alternatif perjalanan Anda ke Banyuwangi dari Malang ataupun dari Surabaya.

Berlangganan via email

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

5 komentar

Write komentar
November 8, 2016 at 4:24 PM delete

Seandainya ada rute langsung Malang Banyuwangi dan sebaliknya pasti lebih nyaman, hmmmm.

Reply
avatar
Catatan Ikrom
AUTHOR
November 14, 2016 at 8:03 AM delete

Itulah harapannya, semoga segera terealisasikan bus patas rute langsung Malang Banyuwangi dan sebaliknya, demi kenyamanan pengguna bus...

Reply
avatar
November 18, 2016 at 10:32 AM delete

Lebih enak sewa mobil Banyuwangi, bisa dijemput langsung ditempat. Hehehe..

Reply
avatar
Catatan Ikrom
AUTHOR
November 18, 2016 at 1:13 PM delete

Beda lagi kalau sewa mobil. Tapi bisa jadi alternatif pilihan bagus untuk rental mobil :-bd. Namun untuk pilihan Transportasi Umum Bus Patas Malang Banyuwangi atau sebaliknya Banyuwangi Malang, sepertinya perlu mendapat perhatian khusus agar bisa segera tersedia :)

Reply
avatar
Unknown
AUTHOR
October 8, 2019 at 8:50 AM delete

Semoga segera terealisasi..patas banyuwangi malang, sudah di rintis p.o akas nr malang- jember tnggal selangkah lagi

Reply
avatar